Sosiologi Sebagai Metode


 Hi, kali ini mimin mau ngepost tugas sosiologi..
Mungkin ada yang butuh, ada? ada? okelah, silahkan dibaca.. Semoga bermanfaat^^
 
 Sosiologi Sebagai Metode
A.   Metode Sosiologi
Metode berasal dari bahasa Yunani yakni methodos, yang artinya cara atau jalan. Maksudnya, cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu. Sosiologi sebagai metode adalah cara berfikir untuk mengungkapkan realitas sosial yang ada dalam masyarakat dengan prosedur dan teori yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah (ilmu pengetahuan).
1.    Ciri Pokok Metode
Metode memiliki ciri-ciri pokok metode antara lain :
a.    Ada permasalahan yang akan dikaji atau diteliti,
b.    Ada hipotesis, yaitu simpulan yang bersifat sementara yang harus dibuktikan terlebih dahulu kebenarannya,
c.    Ada usulan mengenai cara kerja atau cara penyelesaian permasalahan dan hipotesis yang ada.

2.    Sosiologi Sebagai Metode Menurut Paul B.Horton
Menurut Paul B. Horton dalam sosiologi untuk memelajari gejala-gejala alamiah khusunya kemasyarakatan menggunakan teknik riset. Teknik riset tersebut di antaranya sebagai berikut :

a.    Study cross-sectional dan longitudinal
*      Studi cross-sectional adalah suatu pengamatan meliputi suatu daerah yang luasan dalam suatu jangka waktu tertentu.
*      Study longitudinal adalah study yang berlangsung sepanjang waktu yang menggambarkan suatu kecenderungan atau serangkaian pengamatan sebelum dan sesudahnya.

b.    Eksperimen laboratorium dan eksperimen lapangan
*      Metode eksperimen laboratorium adalah penelitian yang dilakukan di dalam laboratorium. Dalam penelitian laboratorium, subjek orang dikumpulkan di dalam suatu tempat atau laboratorium kemudian diberi pengalaman sesuai dengan yang diinginkan peneliti kemudian dicatat dan ditarik kesimpulan.
*      Eksperimen lapangan adalah pengamatan yang dilakukan di luar laboratorium di mana peneliti memberikan pengalaman pengalaman baru kepada objek secara umum kemudian diamati hasilnya dan ditarik kesimpulannya.

c.    Penelitian dan pengamatan
Metode ini hampir sama dengan eksperimen, tetapi dalam penelitian ini kita tidak memengaruhi terjadinya suatu kejadian.

3.    Sosiologi Sebagai Metode Menurut Abu Ahmad
Menurut Abu Ahmad, metode dalam sosiologi terbagi atas empat bagian, yaitu :

a.    Metode Historis (Historical Method)
Suatu cara penelusuran terhadap kebudayaan serta struktur masyarakat yang telah lampau, untuk dijadikan contoh pada masa yang akan datang.

b.    Metode Komparatif (Comparative Method)
Suatu metode dengan membandingkan satu masyarakat dengan masuarakat lain atau satu kelompok dengan kelompok lain sehingga dapat ditarik garis-garis persamaan yang berlaku umum. Dari hal tersebut terdapat gambaran terhadap perkembangan berikutnya dalam masyarakat.

c.    Metode Statistik (Statistical Method)
Metode untuk mengukur gejala-gejala sosial yang tampak secara kuantitatif kemudian diinterprestasikan ke dalam pemahaman umum.



d.    Metode Study Kasus/Survei (Case Study Method)
Metode dengan menyelidiki peristiwa-peristiwa yang terjadi di sektar kelompok masyarakat maupun lembaga-lembaga tertentu untuk mendapatkan garis-garis pokok suatu peristiwa

4.    Metode yang Digunakan Dalam Sosiologi
Metode yang digunakan dalam sosiologi ada 2, yakni metode kualitatif dan kuantitatif.

a.    Metode Kualitatif
Metode kualitatif merupakan metode sosiologi yang menekankan pengumpulan data yang berupa kata-kata. Metode ini digunakan apabila suatu data tidak dapat diukur dengan angka atau dengan ukuran-ukuran lain yang bersifat eksak.
Terdapat tiga macam metode kualitatif, yakni metode historis, metode komparatif, dan metode studi kasus.

*      Metode historis adalah metode yang dipergunakan untuk mencari dan sekaligus menganalisis data yang berupa peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa yang lampau dalam rangka memperoleh gambaran umum tentang fenomena kehidupan masyarakat yang terjadi pada masa silam. Contohnya adalah penelitian tentang pengaruh kolonialisme dalam peri kehidupan masyarakat Indonesia. Masalah seperti itu dapat dikaji dengan menggunakan metode historis.

*      Metode komparatif adalah metode sosiologi yang dikembangkan melalui kegiatan perbandingan terhadap fenomena-fenomena yang terjadi dalam suatu masyarakat. Tujuannya agar dapat mengetahui perbedaan dan persamaan, di samping untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kondisi masyarakat yang demikian.
Metode komparatif memiliki dua sifat yakni :
·         Metode komparatif horisontal dapat dilakukan dengan cara melakukan studi perbandingan terhadap fenomena yang terjadi pada masyarakat yang satu dengan fenomena yang terjadi pada masyarakat yang lain dalam waktu yang bersamaan. 
·         Metode komparatif vertikal dapat dilakukan dengan cara melakukan studi perbandingan terhadap fenomena yang terjadi pada masyarakat sekarang dengan fenomena yang terjadi pada masyarakat pada masa yang lampau.

*      Metode studi kasus merupakan suatu penelitian yang dilakukan terhadap suatu masyarakat tertentu dalam rangka mengkaji secara mendalam fenomena-fenomena yang terjadi dalam kehidupan masyarakat tersebut.

b.    Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang menekankan pengumpulan data dalam bentuk angka-angka. Tujuan penelitian kuantitatif adalah untuk mengukur gejala-gejala sosial dengan ukuran-ukuran yang jelas.
Terdapat dua macam metode kuantitatif, yaitu metode statistik dan metode sociometry.
·         Metode statistik adalah metode penelitian yang bertujuan untuk mengkaji fenomena sosial melalui data-data statistik.
·         Metode sociometry adalah metode penilitian yang bertujuan untuk mencari hubungan-hubungan antarmanusia dalam kehidupan masyarakat secara kuantitatif.

5.    Metode Lain yang Biasa Digunakan Dalam Metode Sosiologi

a.     Metode Induktif
Metode induktif adalah metode penelitian yang dipergunakan untuk mengkaji fenomena masyarakat dengan suatu proses yang dimulai dari kajian-kajian terhadap fenomena-fenomena yang secara khusus terjadi dalam kehidupan masyarakat untuk dipergunakan sebagai pertimbangan dalam mengambil kesimpulan umum.

b.    Metode Deduktif
Metode deduktif adalah metode penelitian yang dipergunakan untuk mengkaji fenomena masyarakat dengan suatu proses yang dimulai dari kaidah-kaidah umum untuk dijadikan alat dalam mengkaji fenomena-fenomena yang secara khusus terjadi dalam kehidupan masyarakat.
c.     Metode Empiris
Metode empiris adalah metode penelitian yang dilakukan dengan cara yang intensif dan sistematis dalam rangka menggali kenyataan-kenyataan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat (data-data empiris). Metode empiris tersebut dipergunakan untuk memperoleh pengetahuan yang lengkap mengenai permasalahan yang berkembang dalam kehidupan masyarakat.

d.    Metode Rasional
Suatu metode yang mengutamakan penalaran dan logika akal sehat untuk mencapai pengertian tentang masalah kemasyarakatan.

e.    Metode Fungsional
Metode yang digunakan untuk menilai kegunaan lembaga-lembaga sosial masyarakat dan struktur sosial masyarakat.

B.   Perspektif dalam Sosiologi

Perspektif adalah suatu kumpulan asumsi maupun keyakinan tentang suatu hal. Dengan perspektif orang akan memandang suatu hal berdasarkan cara-cara tertentu. Cara-cara tersebut berhubungan dengan asumsi dasar, unsur-unsur pembentuknya, dan ruang lingkup apa yang dipandangnya.

Berikut ini beberapa Perspektif dalam sosiologi.

a.    Perspektif Evolusions
Perspektif evolusionis merupakan perspektif teoritis yang paling awal dalam sosiologi. Perspektif ini memberikan keterangan tentang bagaimana masyarakat manusia berkembang dan tumbuh. Para sosiolog memakai perspektif ini untuk mencari pola perubahan dan perkembangan yang muncul dalam masyarakat yang berbeda.

b.    Prespektrif Fungsionalis
Perspektif fungsionalis melihat sutu masyarakat sebagai suatu jaringan kelompok yang bekerjasama secara terorganisasi berdasarkan seperangkat peraturan dan nilai yang dianut oleh sebagian besar masyarakat tersebut.

c.    Perspektif Interaksinisme
Perspektif ini cenderung menolak anggapan bahwa fakta sosial adalah sesuatu yang determinan terhadap fakta sosial yang lain. Bagi perspektif ini, orang sebagai makhluk hidup diyakini mempunyai perasaan dan pikiran. Dengan perasaan dan pikiranorang mempunyai kemampuan untuk member makna terhadap situasi yang ditemui, dan mampu bertingkah laku sesuai dengan interprestasinya sendiri.
Singkatnya, perspektif ini memusatkan perhatian pada interaksi antara individu dengan kelompok, tertama dengan menggunakan symbol-simbol antara lain tanda, isyarat, dan kata-kata baik lisan maupun tulisan. Atau dengan kata lain perspektf ini meyakini bahwa orang dapat berkreasi,  menggunakan, dan berkomunikasi melalui simbol-simbol.

d.    Perspektif Konflik
Konflik perspektif ini melihat masyarakat sebagai sesuatu yang selalu berubah, terutama sebagai akibat dari dinamika pemegang kekuasaan yang terus berusaha memelihara dan meningkatkan posisinya. Dalam mencapai tujuannya, suatu kelompok seringkali harus mengorbankan kelompok lain.
Ciri lain dari prespektif ini adalah cenderung memandang nilai dan moral sebagai rasionalisasi untuk keberadaan kelompok yang berkuasa. Dengan demikian kekuasaan tidak melekat dalam diri individu, tetapi pada posisi orang dalam masyarakat.

C.   Fenomena Sosial sebagai Data Sosiologi
Berikut fenomena sosial yang sering menjadi data sosiologi.
1.    Masalah Sosial
Masalah sosial adalah keadaan yang timbul karena adanya kesenjangan yang terjadi antara nilai sosial yang berkembang dalam masyarakat dan realitas yang ada.
Masalah sosial dibedakan dalam dua bentuk, yaitu sebagai berikut :
a.    Manifest social problem, adalah masalah yang dampaknya langsung dirasakan masyarakat, misalnya kemiskinan.
b.    Latent Social Problem, adalah masalah sosial yang tidak tampak (tersembunyi) sehingga dampaknya tidak langsung dirasakan masyarakat, misalnya perceraian.

Faktor-faktor penyebab masalah sosial dalam masyarakat diantaranya.

a.    Faktor Ekonomi, merupakan faktor yang berhubungan dengan perekonomian suatu keluarga atau individu. Meliputi kemiskinan, kesenjangan ekonomi, dll.
b.    Faktor Budaya, merupakan budaya-budaya yang tidak sesuai dengan kondisi sosial yang dapat merusak kestabilan dalam masyarakat. Misalnya adannya semboyan “banyak anak banyak rejeki” yang malah akan membuat pertumbuhan penduduk semakin pesat.
c.    Faktor Bilogis, merupakan masalah sosial yang berhubungan dengan keadaan biologis manusia, misalnya meningkatnya orban DBD di sautu daerah
d.    Faktor Psikologis, berkaitan erat dengan pola pikir manusia yang bertentangan dengan tatanan dalam hidup bermasyarakat. Misalnya muculnya ideology-ideologi baru yang bertolak belakang dengan norma.

Masalah sosial yang ada dalam masyarakat terwujud pada beberapa bentuk berikut.

a.    Kemiskinan
Keadaan diamana seseorang tidak mampu memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.

b.    Kejahatan
Kondisi dimana terjadinya kegiatan atau perilaku sosial yang dapat merugikan anggota kejahatan lainnya.

c.    Disorganisasi Keluarga
Disorganisasi atau keretakan keluarga biasanya terjadi karena beberapa hal berikut :
-       Keluarga yang tidak lengkap karena hubungan di luar nikah
-       Keluarga yang mengalami perceraian atau broken home
-       Buruknya komunikasi dalam keluarga
-       Hilangnya pemimpin rumah tangga karena meninggal, dihukum, atau bertugas diluar kota dalam jangka waktu yang lama
-       Terganggunya keseimbangan jiwa (gila) salah satu dari anggota keluarga, terutama jika menimpa ayah dan ibu.

d.    Masalah Remaja
Masalah remaja adalah masalah yang dialami para remaja dimana masa tersebut adalah masa peralihan dari seorang individu menuju tahap kedeasaan. Menjadi sebuah masalah sebab belum adanya pegangan, tetapi kepribadiannya sedang mengalami pembentukan.

e.    Peperangan
Bentuk pertentangan yang dahsyat sehingga merugikan dan menimbulkan disorganisasi antar pihak-pihak yang saling berperang.

f.     Masalah Kependudukan
Ketika jumlah sumber daya pembangunan yang banyak tidak diimbangi dengan kualitas yang baik, tentuakan menjadi beban atau masalah dalam peningkatan taraf ekonomi. Selain itu, pertumbuhan penduduk yang melonjak disertai dengan persebaran penduduk yang tidak merata juga akan menyebabkan masalah kependudukan.

g.    Terorisme
Salah satu penyebab tindakan ini muncul akibat adanya rasa ketidakadilan dan pemahaman keragaman yang sempit. Tindakan terorisme dapat dilakukan oleh siapapun tanpa mengenal suku, ras, dan agama.


2.     Upaya Pemecahan Masalah Sosial

Masalah sosial dapat diatasi melalui cara-cara sebagai berikut.

a.    Meningkatkan Pemerataan Pembangunan dan Pendidikan
Pembangunan penting untuk meningkatkan pendapatan ekonomiperkapita. Pemerataan pendidikan berkaitan dengan sistem yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh anggota masyarakat untuk memperoleh pendidikan.

b.    Menyediakan Modal Usaha
Bantuan modal usaha melalui sistem pemantauan dapat menyelesaikan masalah kemiskinan. Melalui bantuan modal usaha, seseorang dapat membuka usaha mandiri guna memenuhi kebutuhan hidup.

c.    Menyosialisasikan Nilai dan Norma Sosial
Masalah sosial dapat ditangani secara preventif. Yakni dengan mencegah pelanggaran melalui proses sosiolisasi nilai dan norma secara intensif.

d.    Mempertegas Saksi Sosial Bagi Para Pelanggar
Masalah sosial juga dapat ditangani dengan cara represif. Langkah yang paling tepat untuk mengatasi masalah sosia yang tengah terjadi dengan menerapkan sanksi sosial secara tegas kepada setiap orang yang melanggar aturan agar mereka merasa jera dan tak ingin melakukan pelanggaran lagi.

Komentar

  1. Blackjack - Casino | JtmHub
    Blackjack is the best all-around card game in Las Vegas. The dealer is 나주 출장샵 dealt three cards 강원도 출장마사지 in the direction 양주 출장마사지 of the 충청남도 출장마사지 dealer's 동해 출장샵 left, and in the center

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Explanation Text : How Aurora Phenomena Happen

How To Make Speech (Cara Membuat pidato Bahasa Inggris)